Pada awal tahun 1992, Dr. Mokhamat Muhsin didampingi dengan beberapa rekan mengadakan pendataan terhadap anak - anak berkebutuhan khusus di wilayah kecamatan Papar. Didapatkan banyak anak berkebutuhan khusus yang belum mengenyam pendidikan dalam jumlah yang relatif banyak, sekitar 200 anak. Banyak faktor yang melatarbelakangi anak - anak berkebutuhan khusus tidak dapat mengenyam pendidikan, salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah jauhnya lokasi sekolah untuk anak - anak berkebutuhan khusus pada saat itu, yang terletak di kecamatan Pagu dan kecamatan Pare.

Akhirnya, pada tahun 1993, Dr. Mokhamat Muhsin mendirikan sekolah berkebutuhan khusus di kecamatan Papar dengan nama "SLB Bhakti Pemuda 3". Pada awal berdiri, sekolah kami yang menempati gedung MI Mathla’ul Huda yang tidak terpakai tepatnya di depan masjid Desa Dawuhan Kidul sampai tahun 2000. Awal mula berdiri, SLB Bhakti Pemuda menerima 10 siswa, dengan 4 pengajar, antara lain Bapak Ainur Rofiq sebagai Kepala Sekolah, Ibu Hermin Rahmawati, Ibu Sri Rahayu, Ibu Eni Nurqolis. Sekolah ini bertujuan melayani anak-anak berkebutuhan khusus di wilayah Kecamatan Papar. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan peralatan dan fasilitas yang sangat minim dan sederhana.

Pada tahun 2000 SLB Bhakti Pemuda Papar pindah tempat karena sudah mendirikan gedung sendiri di tanah yayasan. Sejak itu SLB Bhakti Pemuda Papar mulai berkembang hingga saat ini sehingga memiliki 10 orang pendidik dengan jumlah siswa saat ini 49 siswa. Setiap saat SLB Bhakti Pemuda Papar menerima anak berkebutuhan khusus. Pelayanan pendidikan yang diberikan mulai dari Jenjang SDLB, SMPLB, dan SMALB.

Terwujudnya peserta didik yang mandiri, terampil dan berakhlak mulia sesuai dengan profil pelajar Pancasila

1.    Membentuk kepribadian peserta didik yang berbudi pekerti

2.    Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran agama

3.    Memberikan pelayanan pendidikan bagi peserta didik sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki secara optimal

4.    Memberikan pelatihan dan keterampilan pada peserta didik sebagai bekal hidup mandiri di masyarakat